Jumat, 20 Desember 2019

"PGK : Mempersiapkan Pemimpin Masa Depan


         
Indonesia emas 2045 menjadi harapan besar bagi kemajuan bangsa, di tahun tersebut di prediksi Indonesia menjadi kekuatan ekonomi ke empat di dunia. Dan pada tahun 2030-2045 indonesia mendapatkan bonus demografi,  dimana 64 % masyarakat Indonesia berada pada usia produktif.

Bonus demografi itu menjadi suatu kesempatan maupun tantang, bagi keberlanjutan bangsa Indonesia. Indonesia akan mengalami kehancuran, jika pemuda tidak dipersiapkan dengan baik.

Generasi muda harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya demi menjemput takdir menjadi pemimpin dimasa depan, oleh karena itu Perkumpulan Gerakan Kebangsaan mengambil peran ,untuk mempersiapkan calon pemimpin masa depan.

Perkumpulan Gerakan Kebangsaan mengadakan pelatihan kepemimpinan bangsa angkatan Ke-7, di wisma DPR RI Cisarua Bogor pada tanggal 13-15 Desember 2019. Latihan Kepemimpinan Bangsa yang dilaksanakan DPP PGK kali ini mengangkat tema “Mempersiapkan Pemimpin Muda Yang Tangguh dan Berkarakter Pancasila”.

Kegiatan ini diikuti sekitar 100 mahasiswa dan aktivis dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dan daerah di Indonesia diantarnya pengurus DPD PGK OKU Selatan yakni Jayansyah ( Kadept Kajian Strategis), Rusdianto ( Sekdept Pembina Organisasi) dan Andre Revaldi Bahri (Sekdept Hubungan Masyarakat)

Sejumlah tokoh nasional turut menjadi narasumber antara lain Wakasatgas Nusantara Polri Irjen Pol Fadil Imran, Budayawan Radar Panca Dahana, Cendekiawan Yudi Latif, Phd, Sejarawan Prof. Anhar Gonggong,  Pengamat Politik Adi Prayitno, M.Si, Aktivis Perludem Heroik Muttaqin Pratama dan Para Pemimpin Pemuda dari Kelompok Cipayung Plus.

Ketua Umum PGK, Bursah Zarnubi, S.E dalam sambutannya menyampaikan,
"Latihan kepemimpinan bangsa ini di persiapan para pemuda untuk menjadi pemimpin bangsa dikemudian hari, tentu kalian harus memperkaya  literasi, membaca dan menulis merupakan tradisi pemimpin bangsa ini.

Adik-adik harus menumbuhkan kesadaran dan kepekaan terhadap permasalahan masyarakat sekitar anda, ambil peran aktif dalam membangun daerah di mulai dari desa, Tutup Ketua Umum PGK.

Jayansyah salah satu peserta dari OKU selatan " Kami bersyukur atas kesempatan bisa ikut latihan kepemimpinan bangsa angkatan ke VII Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, kegiatan ini memperkaya diri kami, dengan narasi besar mengenai bangsa dan kami mendapatkan bekal untuk turut berperan aktif dalam membangun daerah".

Penulis: Jayansyah,S.Si

Selasa, 13 November 2018

7 TAHUN BERSAMA MIO J



Hasil gambar untuk yamaha mio j 2011
 
       2012 silam saat saya duduk di bangku kelas 1 SMAN 1 Muaradua Oku Selatan saya memutuskan untuk membeli motor yang berguna untuk mempermudah saya bepergian ke sekolah. Saya belum terfikirkan untuk membeli motor apa, malam itu saya dan ayah saya berdiskusi untuk merencanakan membeli motor apa, dari beberapa opsi yang dibahas saya memutuskan untuk memakai produk motor buatan Yamaha yakni motor Mio J warna merah hitam, karena warna ini adalah favorite saya dan tentunya saya membelinya di Yamaha Thamrin Brothers
          Mio J adalah motor yang sesuai dengan pribadi saya yang ingin simple dan elegan namun tetap menarik, motor Mio J adalah salah satu bentuk inovasi dari tampilan motor mio yang lama yang mulai dikenalkan tahun 2010an. Saya sangat senang bisa memakai motor Mio J ini karena telah 7 tahun saya lalui dan tentunya ada cerita tersendiri dngan motor ini.
          Saya setiap memakai motor ini selalu ingin bermanuver seperti pembalap, mungkin masih muda kali ya hobinya ngebut, eiiitsss jangan salah ngebutnya juga kalau jalanan tidak terlalu ramai dan memakai helm dong :D. saya selalu pergi sekolah 15 menit sebelum lonceng berbunyi, karena saya tidak terlalu takut telat kalau bersama jagoan kecil Mio J ini, saya memutuskan untuk berani bermanuver karena gasnya yang ringan serta menggunakan rem cakram bagian depan dan rem tromol bagian belakang, jadi mampu mengatur kecepatan seseuai kebutuhan dan tetap aman. Catatan untuk temen-temen yang lain sebelum berkendara cek rem-nya ya hehe.
          2015 saya mengalami hal yang tidak diinginkan, saya mengalami insiden yang membuat saya beberapa hari tidak menggunakan motor jagoan saya, dan alhamdulillah motor saya juga tidak banyak yang harus dibenahi karena bodynya yang terbuat dari kerangka steel underbone yang menjadikannya kuat dan tetap ringan.
Bicara jalanan di Muaradua Oku Selatan saya akan sedikit menyinggung bahwa jalanan disana masih sempit dan banyak lobang hehe, duh jadi malu ane wkwkw. Berkaitan dengan ini saya tak terlalu mempemasalahkannya karena yang pertama sudah biasa dengan keadaan anyway seperti orang gagal move on yaa sudah terbiasa dengan keadaan wkwkw :D. yang kedua saya tentunya memakai jagoan kecil saya Mio J yang mempunya kelebihan body suspensi depannya teleskopik dan body belakangnya suspensi tunggal unit swing sehingga mengendarai motor Mio J dijalanan yang kurang bagus lancar aja brother, gak pecaya? Pinjem dah motor Mio saya, tapi ga saya jual ya, udah terlanjur sayang eaaa.
Udah ya segitu dulu pengalam saya dengan jagoan kecil saya, omong omong nama jagoan kecil saya adalah “Kuroes”. Thanks Yamaha, thanks Kuroes, have fun anytime with Yamaha guys, Yamaha, Semakin di Depan.


         

Sabtu, 28 April 2018

Perwakilan Indonesia Dalam Forum Internasional, Pemuda ini Harumkan Sumsel

Trimakasih Srivijaya
Organisator dan akademisi, dua kata itulah yang bisa menggambarkan sosok yang satu ini. Rusdianto, pemuda kelahiran 12 Agustus 1996, Muara Dua ini merupakan salah satu mahasiswa yang menginspirasi banyak orang. Di tahun 2017 lalu, ia merupakan salah satu dari perwakilan mahasiswa Indonesia dalam forum pemuda international di Singapura.  Selain itu di tahun yang sama, ia juga merupakan peraih juara 1 lomba essay inovasi untuk Indonesia. Siapa sangka, Pemuda ini awalnya tidak terlalu suka menulis tetapi setelah melihat lingkungan sekitarnya, ia menjadi termotivasi untuk dapat menulis seperti teman-teman yang lain.
“Awal suka menulis itu ketika jadi mahasiswa semester 3 tepatnya, termotivasi dari temen-temen yang suka menulis juga” ucap Rusdi. Mulanya, ia menjajaki dunia menulis cerpen dimana karya pertama yang dihasilkan adalah cerpen Tersendiri. Setelah berhasil menulis cerpen, Rusdi lalu berangsur menjajal ke penulisan essay, karya tulis ilmiah hingga business plan. Menjajaki dunia karya tulis ini tentu tak mudah, dibutuhkan banyak waktu hingga menulis berkali-kali sampai ide-ide kita dapat diterima dengan baik.  Selama belajar menulis, Rusdi ternyata juga sempat merasa putus asa ketika beberapa idenya belum mendapat respon yang baik “Waktu itu, pernah ikut lomba essay sampai delapan kali, tetapi belum membuahkan hasil. Jika yang kesembilan ini belum juga mendapat respon positif saya akan kembali ke dunia public speaking” ujar Rusdi
“Akhirnya karya kesembilan ini lulus ke tahap selanjutnya dan presentasi ke Universitas Gajah Mada” lanjutnya. Menurutnya, menulis sebuah essay merupakan hal yang tidak terlalu sulit, karena essay dianggap lebih menjurus ke inti persoalan sehingga para pembaca menjadi lebih mudah memahami. Tekad yang kuat dan konsistensi juga dibutuhkan dalam menjajaki dunia karya tulis “Memang perlu pengorbanan baik waktu, uang, maupun tenaga untuk menghasilkan karya yang baik. Untuk teman-teman yang baru ingin mulai menulis,  tetaplah konsisten dan jangan mudah putus asa ketika gagal dalam percobaan pertama” pesannya.

Jumat, 27 April 2018

Rekam Jejak Diskusi Online Nasional Bersama FSI ULUL ALBAB UNLAM



Notulensi diskusi online.
Pemateri : Rusdianto
Tema : Mahasiswa dan Manajemen Waktu

Pengantar materi :
[17/4 20.02] Rusdianto 2: Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh 🙏
[17/4 20.03] Rusdianto 2: Mahasiswa adalah orang yang harus berani dan mau memasuki ruang kebermanfaatan. Untuk memasuki ruang kebermanfaatan itu kita butuh banyak hal yg harus di persiapkan. Salah satunya Managemen waktu.
Yaa, managemen waktu adalah kendaraan yang paling tepat untuk memasuki ruang2 itu.
Perihal definisi saya yakin temen2 udah pada tahu, tp yang saya ingin tekankan adalah mahasiswa dan managemen waktu bak 2 sisi mata uang yg tak terpisahkan.
[17/4 20.03] Rusdianto 2: Tips sederhana yang saya lakukan dalam memanagemen waktu adalah membagi dalam tiap ruang kebermanfaatan.
Biasanya terbagi dalam kesibukan akademik, organisasi, prestasi dan wirausaha.

Tips sederhananya adalah kita bisa menyiapkan notes 4 buah terdiri dari masing2 kesibukan.
Akademik 1 notes, organisasi 1 notes dll.

Dan jgn lupa siapin 1 time schedule di tempat yg sering di lihat, misalnya di kamar.
Time schedule gunanya adalah silahkan tuliskan targetan kita dan prioritas pekerjaan kita.
[17/4 20.04] Rusdianto 2: Di notes itu gunanya silahkan catat se rinci mungkin seperti rundown acara hehe.
[17/4 20.04] Rusdianto 2: Outputnya adalah kita akan terbiasa dgn kesibukan dan pola pikir kita semakin maju dann bisa preventif terhadap sesuatu yg akan di hadapi.
[17/4 20.04] Rusdianto 2: Dan yang pasti untuk melihat bagus atau tidaknya managemen waktu kita adalah bagaimana jadwal shalat kita (bagi yg muslim)
[17/4 20.05] Rusdianto 2: Oke ini dulu pengantar dari saya, silahkan di baca dulu, kalo ada yg ingin di diskusikan silahkan 🙏
Tanya- Jawab :
[17/4 20.08] Nurul Iftitah: Assalamualaikum ka

Putri OL_Universitas Lambung Mangkurat
Pertanyaan : bagaimana sebaiknya prioritas amanah bagi organisator pemula dalam manajemen waktu?
Terimakasih🙏
Jawaban :
[17/4 20.16] Rusdianto 2: Dalam konteks organisasi kita harus membagi skala prioritas penting, kurang penting, tidak penting.
Artinya ketika kita di hadapkan dgn amanah di dua organisasi atau lebih kita harus tau dlu tiga perbedaan itu.
Misalkan di hari yg sama ada agenda yg berbarengan, kita pikirkan mana yg penting dan yang kurang penting. Gimana Sama-sama penting? Kita selesaikan lebih awal pekerjaan kita di salah satu organisasi tersebut atau mandatkan dgn temen apa yg harus di sampein 🙏
***
[17/4 20.18] Nurul Iftitah: *Nama: lutfi  (/universitas islam nusantara) :*
*Pertanyaan:* bagaimana memprioritaskan waktu jika dalam satu waktu 2 kepentingan misal belajar dan keperluan lain
Jawaban :
[17/4 20.16] Rusdianto 2: Dalam konteks organisasi kita harus membagi skala prioritas penting, kurang penting, tidak penting.
Artinya ketika kita di hadapkan dgn amanah di dua organisasi atau lebih kita harus tau dlu tiga perbedaan itu.
Misalkan di hari yg sama ada agenda yg berbarengan, kita pikirkan mana yg penting dan yang kurang penting. Gimana Sama-sama penting? Kita selesaikan lebih awal pekerjaan kita di salah satu organisasi tersebut atau mandatkan dgn temen apa yg harus di sampein 🙏
[17/4 20.21] Rusdianto 2: Tinggal konteksnya aja yg di bedain, tp intinya adalah kita harus bisa menghadirkan kebermanfaatan lebih untuk apa yg kita kerjakan. 🙏
***
[17/4 20.22] Nurul Iftitah: Saya Selvia Indriani (UIN raden fatah Palembang, jurusan Hukum Pidana)

Mas, saya ingin bertanya..
Diera sekarang berbagai macam teknologi itu sdh sangat menjadi teman bagi seorang mahasiswa. Baik untuk memudahkan tugas, ataupun timeline maupun update facebook, twitter, instagram, dll. Bagaimana cara untuk memanajemenkan waktu untuk hal tersebut? Sedangkan hal tersebut sdh menjadi hal yang biasa dikalangan mahasiswa maupun anak muda skrang? Dan bagaimana upaya untuk mengatasi ketidakefektifan dalam hal tersebut?

Terima kasih mas..
Wassalamualaikum😊
Jawaban :
[17/4 20.29] Rusdianto 2: Mahasiswa dan teknologi di era industri 4.0 seperti sekarang ini tdk bisa di pisahkan, bahkan sangat erat temen2. Fenomena generasi kidz zaman now, generasi tiktok banyak kita temui hehe.
Tp yang pasti antara mahasiswa dan gadget sangat bisa di managemen, dgn cara *untuk tidak ketergantungan dgn sosmed seperti Ig, fb, dll*
Untuk memulainya memang sulit kalo sdh terbiasa, namun kita bisa membuat jadwal kapan saja harus berinterkaksi dgn sosmed. Dan harus tau kita sbg mahasiswa tujuannya untuk apa pasca kampus.

Namun yg pasti gadget dapat memberi manfaat dan mudharat bagi individunya 🙏

***
[17/4 20.30] Nurul Iftitah: Herlina (Universitas Lambung Mangkurat)
Pertanyaan: Dalam menyusun jadwal prioritas, sebaiknya hal yg seperti apa yg didahulukan?
Lalu, bagaimana pula dengan urusan dakwah?
Jawaban :
[17/4 20.34] Rusdianto 2: Dalam hal menyusun jadwal prioritas hal yg perlu di dahulukan adalah *tahu mana dulu mana yg penting, kurang penting, dan tidak penting*
Setelah itu sdh terkategorikan barulah di catat di notes yg sdh kita sediakan.
Nah saran saya adalah untuk mencatat agenda kita selama seminggu atau pertiga hari sebelum. Nanti setelah itu kita tinggal buka notes, apa yg harus saya lakuin hari ini, kemana aja ngapain aja.
[17/4 20.37] Rusdianto 2: Dakwah adalah orientasinya mengajak org lain untuk berbuat yg seharusnya  yg baik2 sesuai tuntutan alquran dan hadits (read mahasiswa muslim).
Masalah dakwah ini fleksibel, kita bisa aja mengajak temen, keluarga, sahabat untuk berbuat baik, bisa dengan kata2, tingkah kita, atau bahkan dgn gadget kita sendiri 🙏
***
Assalamualaikum wr.wb
Saya ayu andriani_ universitas sriwijaya 2016_jurusan ilmu komunikasi
Saya ingin bertanya moderator.

Bagaimana kak Rusdi ini dapat memanajemenkan waktunya dengan organisasi serta akademik juga dan bagaimana rasa malas di dalam diri itu dapat ia kubur jauh2?
Jawaban :
Tips sederhana yang saya lakukan dalam memanagemen waktu adalah membagi dalam tiap ruang kebermanfaatan.
Biasanya terbagi dalam kesibukan akademik, organisasi, prestasi dan wirausaha.

Tips sederhananya adalah kita bisa menyiapkan notes 4 buah terdiri dari masing2 kesibukan.
Akademik 1 notes, organisasi 1 notes dll.

Dan jgn lupa siapin 1 time schedule di tempat yg sering di lihat, misalnya di kamar.
Time schedule gunanya adalah silahkan tuliskan targetan kita dan prioritas pekerjaan kita.
[17/4 20.40] Rusdianto 2: Ketika saya di akademik (dalam kelas atau mengerjakan tugas) saya ga sama sekali mikirin organisasi.

Tp di organisasi kita bisa memikirkan organisasi full atau jg ttp bisa sambil diskusi ttg akademik dgn temen2 di organisasi
[17/4 20.42] Rusdianto 2: Untuk menghilangkan rasa malas tips sederhananya adalah buat pertanyaan dalam hati kita masing-masing "layakkah bangsa ini mempekerjakan org yg malas seperti saya, dan buatlah diri merasa bersalah kepada org tua jika kita masih berleha2, walaupun org tua kita tidak melihat aktivitas kita secara langsung"
[17/4 20.43] Rusdianto 2: Intinya zaman milleneal skrg menuntut kita untuk berlomba2 dalam kebaikan 🙏
***
[17/4 20.44] Nurul Iftitah: Badriatul Hasni (UNIVERSITAS PAPUA)

1. Mas,  bagaimana seorang mahasiswa yang di buru Deadline?  Sedang agenda sudah terjadwal,  namun ada 1 tugas maupun agenda menabrak dan itu membuat agenda yang sudah terjadwal jadi terbengkalai.

2. Kalau seorang mahasiswa yang aktif dalam organisasi,  pasti punya banyak group WA,  mahasiswa tadi,  selalu pegang hp,  untuk membalas chat wa,  tadi di bilang,  di jadwalkan untuk buka sosmed..  Bagaimana bisa menjadwalkan interaksi dengan sosmed,  sedang dia bisa di bilang orang penting,  di dalamnya,  dan perlu untuk memjawab pertanyaan di group wa tersebut,  kemungkinan mahasiswa tersebut tidak akan lepas dari hp,  karena,  balas 1 group,  kemudian kluar, chat group lain masuk,  lalu seterusnya, seterusnya

3. Mas, tapi saya sulit memisahkan pemikiran,  kalau belum kelar di sebelah,  saya susah mikirin yang satunya.  Nah kalau sudah kelar satu nya baru bisa mikir,  itu kalo saya seperti itu.  Bagaimana caranya memisahkan pemikiran nya?  Apa ada tipsnya?
Jawaban :
[17/4 20.49] Rusdianto 2: 1. Iyaa terkadang saya jg mengalami hal semacam ini, namun balik lg ke esensi managemen waktu, kita harus memanagemen sebaik mungkin.
Lakukan suatu pekerjaan *jgn mendekati deadline* karna resikonya adalah kita sendiri di bikin pusing. Misal deadline seminggu lg, nah h-3 kita harus selesaikan. Itu harga mati bagi saya wkwkw. Agar sisa waktu bisa untuk preventif jika ada agenda yg dadakan. Coba deh, pasti bisa.
[17/4 20.51] Rusdianto 2: 2. Kita punya hak untuk mengatur diri kita terhadap kesibukan di grup WA, silahkan untuk di managemen dan bila perlu di kasih tau kalo kita aktif di jam sekian sampe jam sekian.
Intinya gini bagi mahasiswa yg punya kesibukan super padat, kita harus tau batasan mana untuk diri kita dan untuk org banyak.
[17/4 20.53] Rusdianto 2: 3. Tipsnya adalah percaya sama tim di organisasi. Ketika ada dua agenda barengan, dan posisinya kita sama2 penting, silahkan percayakan ke temen untuk handle, dan kita jg ttp kasih arahan ke temen kita. Jgn jd org yg nganter jenazah ke Liang lahat intinya 🙏
***
[17/4 20.54] Nurul Iftitah: Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Jumria_Universitas Papua.
Terkadang segala sesuatunya sudah diatur sedemikian rupa. Namun, ketika proses pelaksanaan tidak terealisasikan dalam artian tidak sesuai dengan jadwal yg telah dibuat.
Pertanyaan saya adalah : Bagaimana menyikapi hal yang seperti ini?
Terimakasih.
Jawaban :
[17/4 20.58] Rusdianto 2: Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokaatuh sikap kita adalah untuk mencari faktor apa saja yg membuat agenda tersebut tidak sesuai jadwal, ketika memang salah dari kita, kita harus introspeksi diri, ketika salah dari anggota organisasi kita mencoba untuk saling mensehati, karna marah terbaik adalah dgn nasihat dari hati ke hati.
Ketika sdh lakuin itu, kita bisa atur jadwal baru sehingga esensi ttp tersampaikan.
Pesan saya adalah jgn jadikan agenda itu sebatas proker nantinya sbg ceremonial, tp tekankan pada positive impac yg kita hadirkan untuk org banyak.
***
[17/4 20.59] Nurul Iftitah: Assalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

Nama : Zulfatul Ma'rifah
Asal : Universitas Lambung Mangkurat
Pertanyaan : Berkaitan dengan manajemen waktu, tentu ini erat kaitannya dengan manajemen diri. Bagaimana mensinkronkan manajemen waktu dengan manajemen diri. Karena ada kalanya, manajemen waktu sudah ter _schedule_ rapi, namun dari dalam diri kita justru ada  kemalasan dan lain sebagainya. Apa kiat-kiat untuk mengatasi hal ini.
Jawaban :
[17/4 21.04] Rusdianto 2: Managemen waktu udah oke, managemen diri ga oke nih, hehe.
Okeyy cara mengatasinya adalah tanyakan diri kita "untuk apa saya ngelakuin managemen waktu sebagus dan serapi ini"

Kita udah tau tujuan, kita udah siapin kendaraan, maka jangan tunda kebaikan itu, jemput 🙏.

Cara memanagemen diri ketika malas melanda adalah persilahkan diri untuk istirahat, bukan berhenti 🙏
***
[17/4 21.05] Nurul Iftitah: Jaenab Putri
universitas lambung mangkurat.
Pertanyaan: begini kak, saya sudah mencoba untuk memanag waktu untuk organisasi dan akademik. Tapi saya masih sering memanfaatkan waktu luang untuk tidur kak, seharusnya waktu itu untuk belajar kan kak Agar akademik saya bisa setara dengan organisasi. Nah kemalasan saya untuk belajar itu tidak ada habis2nya kak. Alhasil akademik saya menurun drastis. Nah Bagaimana sih tips biar malas itu bisa hilang kak. Dan sekarang saya bukan hanya malas belajar kak. Tapi malas untuk berorganisasi juga, padahal Saya sudah terikat dengan organisasi tersebut.
Jawaban :

[17/4 21.06] Rusdianto 2: Untuk menghilangkan rasa malas tips sederhananya adalah buat pertanyaan dalam hati kita masing-masing "layakkah bangsa ini mempekerjakan org yg malas seperti saya, dan buatlah diri merasa bersalah kepada org tua jika kita masih berleha2, walaupun org tua kita tidak melihat aktivitas kita secara langsung"
[17/4 21.07] Rusdianto 2: Tips jitu untuk menghilangkan rasa malas adalah jgn pernah shalat di akhir waktu
[17/4 21.07] Rusdianto 2: Bagi yg muslim
[17/4 21.08] Rusdianto 2: Karna kita sebagai muslim ketika managemen waktu shalat aja kecau bagaimana yg lain
***
[17/4 21.08] Nurul Iftitah: Nama : *Dion Alfarizi*
Instansi : *Universitas Bandar Lampung*
Pertanyaan : kak, jika organisasi itu kekurangan SDM. Menurut kaka, kita harus prioritas kan esensi atau eksistensi dalam organisasi tersebut?
Terimakasih.
Jawaban :
[17/4 21.10] Rusdianto 2: Ini adalah fenomena di setiap organisasi.
Ketika kurang SDM kita harus ttp mendahulukan esensi atau tujuan kita di awal. Mau dgn berlari atau merangkak tujuan akhir sebuah organisasi harus di selesaikan.
[17/4 21.11] Rusdianto 2: Masalah eksistensi atau pengakuan biarlah org lain yg menilai, kita sbg Organisatoris harus profesional dan loyal untuk organisasi kita.
***
[17/4 21.12] Nurul Iftitah: Muhammad Rais (UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT)
Bagaimana cara ampuh untuk bisa keluar dari kehidupan dgn manajemen waktu yg mengikuti alur lingkungan sekitar yg manajemen waktunya kurang baik yg sangat-sangat sulit utk kita hindari akan itu?😅 Terimakasih.
Jawaban :
[17/4 21.15] Rusdianto 2: Ketika kita sudah tau itu tidak baik maka buatlah keputusan *tinggalkan*
Jgn sampai kita berkubang dgn hal2 yg salah apalagi mengikuti alur yg tidak baik.
[17/4 21.16] Rusdianto 2: Ketika tidak "keenakan" buatlah alasan untuk sebisa mungkin tidak menyakiti mereka, namun kita jg bisa lepas dari mereka hehe
[17/4 21.16] Rusdianto 2: Dan mulailah berani untuk memanagemen waktu dgn hal yang baik.

Langkah-Langkah Pengajuan Proposal Dana Lomba ke Rektorat Universitas Sriwijaya

Image result for langkah-langkah
Langkah-Langkah Pengajuan Proposal Dana Lomba ke Rektorat Universitas Sriwijaya


Hai guys welcome to my blog, nih kali ini saya akan membagikan langkah-langkah untuk pengajuan dana lomba agar kamu , iyaa kamu hehe agar bisa berangkat gratisss tiss tiss ke tujuan untuk mempresentasikan kalian terbaik kamu. oke langsung aja check it out..

PERSIAPAN 

1. Proposal permohonan dana & LoA; nah ini mesti wajib dan kudu ada, biasanya kita bikin atau dikasih oleh panitia penyelenggara.
2. Surat pengantar dari Fakultas masing-masing guys, cek postingan sebelumnya di bawah, Scroll down aja ;)

LANGKAH-LANGKAH

Ketika persiapan udah semua, lakukan hal ini:

1. Datangi rektorat dengan semangat menuju ruang Tata Usaha lantai 2 rektorat. ketika sudah di rekap oleh pegawai TU, tanyakan nomoer berapa proposal kalian dan ini berguna untuk kalian follow up proposal selanjutnya, misal nomor proposal kalian 1208, maka saat follow up sebut saja proposal nomor 1208. setelah itu tunggu 1 hari. bentar kok 1 hari ga selama aku nungguin kamu, iya kamu hehe.

2. Keesokan harinya datang lagi ke TU, tanyakan proposal kalian posisinya sudah dimana. ada dua kemungkinan proposal kalian akan di jawab sepertin ini: nak proposal kalian masih di ruangan WR3 belum di TTD, tunggu saja besok cek lagi. kemungkinan kedua adalah nak proposal kalian sudah di BAAK lantai 1 (Artinya Proposal sudah di TTD WR3), nah ini kabar gembira untu kalian wkwkwk. lalu bagaimana jika belum di TTD selama 2 hari kak? datangin aja raunagn WR3 di lantai 3, tanyakan ke sekretarisnya.

3. Jika Proposal kalian sudah di BAAK lantai 1 silahkan follow up di bagian pengarsipan bagian kanan ujung BAAK lantai 1 di Ibuk yang cantik, lupa namanya, Uppsss wkwkw

4. Disposisi terakhir adalah di Pak Sapri bagian kemahasiswaan, nah disanalah ujung tombak kalian untuk menjelaskan ttg proposal kalian dan berusahalah untuk meyakinkan kenapa kalian mesti berangkat.

Oke Well Done yah, selamat mencoba ;)


Rabu, 15 November 2017

Contoh Abstrak



Image result for abstrak
Optimalisasi Sentra Kerajinan Songket Sebagai Lokomotif Perekonomian Desa Guna Mewujudkan Desa Mandiri dan Unggul
¹Rama Wira Pranata; ²Rusdianto
Universitas Sriwijaya, Indralaya


ABSTRAK
Salah satu keberhasilan suatu daerah adalah peningkatan ekonomi penduduk daerah tersebut. Sumatera Selatan adalah kota kedua terbesar setelah Sumatera Utara di sumatera, kota Palembang memiliki luas wilayah 358,55 km yang didalamnya terdapat 13 kabupaten yang masing-masing dari kabupaten memiliki potensi yang menjanjikan. Kabupaten Ogan Ilir khususnya Desa Muara Penimbung atau lebih dikenal Kampoeng Tenun BNI yang berjarak 35 km dari Palembang, memiliki kesempatan dalam mengembangkan potensinya untuk pembangunan daerah. Dalam memasarkan potensi daerah salah satunya dengan branding suatu daerah sebagai upaya dalam pengenalan awareness kepada masyarakat luas. Hal ini menjadi fokus utama dan kebutuhan mendesak. Brand suatu daerah akan membuat daerah memiliki positioning yang kuat khususnya dalam mengenalkan budaya songket secara global. Dengan potensi yang ada di Desa Muara Penimbung dapat menjadi identitas, symbol, logo yang membuat pada suatu daerah dan dapat bermanfaat dalam menarik investasi, meningkatkan kunjungan wisatawan, dikenal lebih luas dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam mengembangkan potensi daerah Desa Muara Penimbung membangun dan memperkenalkan daerahnya menjadi Desa Wisata dan Kampung Tenun BNI serta Sentra Kerajinan Songket Khas Sumatera Selatan. Desa Muara Penimbung ini sudah mampu memproduksi kain tenun dan songket dengan motif yang lebih lembut, sebab benang tenun yang dibuat secara alami asli daerah. Motif yang dikenalkan sangat beragam, kekayaan alam yang ada di Ogan Ilir inilah yang menjadikan Inspirasi para penenun songket untuk membuat ragam hias pada kain songket, motif songket dari Ogan Ilir yang terkenal antara lain lepus puler lurus, lepus puler ombak-ombak, lepus berantai, bungo pacik, bungo suku hijau, dan masih banyak lagi. Berdasarkan potensi yang ada di daerah tersebut dapat dirumuskan daya saing daerah yaitu sebagai daerah tujuan jasa pariwisata untuk meningkatkan pendapatan ekonomi secara baik dan menyeluruh. Sedangkan sasaran yang dituju adalah masyarakat pelajar dan mahasiswa, pemerintah dan swasta, dan investor. Adanya sentralisasi songket di Desa Muara Penimbung dapat memberikan gambaran  bahwa daerah ini terbuka untuk wisata, belajar, mengadakan pertemuan dan pameran.  Dengan menjadi Desa Wisata, diharapkan akan menggambarkan keberagaman budaya di daerah ini, mendukung pemasaran dan penjualan produknya sekaligus menjadi nilai tambah perekonomian daerah

Kata kunci : ekonomi daerah, sentra songket, investasi, pemasaran

OPTIMALISASI PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PEMBENTUK MENTAL PANCASILA SEJAK DINI



Image result for permainan tradisional
OPTIMALISASI PERMAINAN TRADISIONAL SEBAGAI SARANA PEMBENTUK MENTAL PANCASILA SEJAK DINI
By: Rusdianto
Masyarakat indonesia zaman sekarang dalam pemahamannya tentang Pancasila dengan lima belas tahun yang lalu, sudah sangat berbeda. saat ini sebagian masyarakat cenderung menganggap Pancasila hanya sebagai suatu simbol negara dan mulai melupakan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya. Padahal Pancasila yang menjadi dasar negara dan sumber dari segala hukum dan perundang-undangan adalah nafas bagi eksistensi bangsa Indonesia. Sementara itu, lunturnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, akibat tidak satunya kata dan perbuatan para pemimpin bangsa, Pancasila hanya dijadikan slogan di bibir para pemimpin, tetapi berbagai tindak dan perilakunya justru jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. Contoh yang tidak baik dari para pemimpin bangsa dalam pengamalan Pancasila telah menjalar pada lunturnya nilai-nilai Pancasila di masyarakat.
Arus globalisasi begitu cepat masuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala - gejala yang muncul dalam kehidupan sehari - hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian, gaya rambut, pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi kegiatan sehari - hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaatnya. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan fasilitas tersebut tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka.


Diatas merupakan berbagai macam hal yang menjadi masalah yang kemudian mengakibatkan lunnturnya ideologi bangsa ini. Ideologi dipahami sebagai sebuah sistem yang secara normatif memberikan persepsi, landasan serta pedoman tingkah laku bagi seseorang atau masyarakat dalam seluruh aspek kehidupannya untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan (Poespowardojo, 1989). Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara merupakan kesepakatan politik para founding fathers  ketika negara Indonesia didirikan. Nilai-nilai dan isi yang terkandung dalam Pancasila sudah dipertimbangkan dengan baik supaya bisa sejalan dengan pandangan dan sifat bangsa Indonesia. Pancasila sering digolongkan ke dalam ideologi tengah di antara dua ideologi besar  paling berpengaruh di dunia. Pancasila tidak berpaham komunisme dan tidak  berpaham kapitalisme. Pancasia berusaha untuk mengambil sisi baik  dan menghapus sisi buruk yang terkandung dalam kedua ideologi itu. Selain itu Pancasila juga mampu bersifat fleksibel terhadap perkembangan zaman. Jika ditelusuri lebih dalam Pancasila merupakan bentuk ideologi yang paling sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.           
  Pada dasarnya Pancasila dibuat untuk menjadi pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peranan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terletak pada bagaimana seluruh masyarakat Indonesia dari kalangan bawah sampai kalangan atas menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupannya. Penerapan nilai-nilai Pancasila diharapkan bisa diterapkan di semua bidang kehidupan baik itu di lingkungan pemerintahan (politik), ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, pendidikan, dan sebagainya. Tiga tataran nilai dalam ideologi Pancasila yang melandasi penerapan peranan Pancasila meliputi nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis. Untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan maka kita pertama kali harus mengacu pada nilai dasar yaitu nilai yang ditetapkan oleh para pendiri negara yang berakar pada sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah. Nilai dasar tidak akan pernah lekang oleh waktu. Kemudian arah selanjutnya adalah  memenuhi nilai instrumental yaitu nilai yang merupakan penjabaran dari nilai dasar dan disesuaikan dengan tuntutan zaman. Nilai terakhir yang menjadi pedoman pelaksanaan Pancasila adalah nilai praksis. Nilai ini merupakan nilai yang sangat sulit untuk dipenuhi karena merupakan aktualisasi dari nilai-nilai Pancasila. Penerapan nilai praksis tidak boleh bertentangan dengan nilai dasar supaya pelaksanaan nilai Pancasila di era modern ini bisa sejalan dengan tujuan perumusan dan tujuan lahirnya Pancasila.
  Bagi suatu ideologi, yang paling penting adalah bukti pengamalannya atau aktualisasinya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Suatu ideologi dapat mempunyai rumusan yang amat ideal dengan ulasan yang amat logis serta konsisten pada tahap nilai dasar dan nilai instrumentalnya, akan tetapi, jika pada nilai praksisnya rumusan tersebut tidak dapat diaktualisasikan, maka ideologi tersebut akan kehilangan kredibilitasnya. Survei yang dilakukan Pusat Studi Pancasila menyebutkan, mata pelajaran Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah sekarang ini seolah hanya pelengkap kurikulum, dan tidak dipelajari secara serius oleh peserta didik. Pelajar dan guru hanya mengejar mata pelajaran - mata pelajaran yang menentukan kelulusan saja. Temuan ini menegaskan, hasil survei lembaga - lembaga lain yang dilakukan sekitar tahun 2006 dan 2007 menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai Pancasila merosot tajam. Bagi kalangan tertentu, keprihatinan tersebut mungkin dipandang sebagai sikap konservatif. Namun, dalam konteks berbangsa, ini adalah sebuah fakta bahwa kredibilitas Pancasila sedang merosot, dan pendidikan kewarganegaraan tidak lagi populer. Penyebabnya bisa macam-macam, satu hal yang patut kita beri perhatian, yakni fenomena ini mengindikasikan bahwa masa depan berbangsa kita sedang terancam.
Dalam hal ini implementasi nilai pancasila dapat diterapkan dengan melestarikan kembali permainan-permainan tradisional indonesia, seperti, congklak, petak umpet, lompat karet, egrang, kelereng, bakiak. alasan yang kuat terkait dengan ini adalah bahwasannya anak yang masih belia sekitaran usia 6-12 tahun masih bisa di awasi dengan leluasa dan juga masih bisa menyerap hal-hal yang positif, karna yang menjadi tantangan kita kedepan bahwasannya untuk menghadapi bonus demografi Indonesia di masa yang akan datang adalah bagaimana kita mempersiapkan generasi yang baik. Berkesinambungan dengan yang di elu-elukan presiden Indonesia terkait revolusi mental dan Character Building (pembangunan Berkarakter). Hal ini dapat diterapkan dengan sistem pembelajaran yang tidak monoton, kita liat bahwasannya sistem pembelajaran di Indonesia masih dengan sistem Top Down, dimana guru selalu memberi pelajaran dari pagi-siang, dengan metode baru berdasarkan kolaborasi permainan yang menyenangkan ini, setidaknya dalam satu minggu sekali ini bisa dijalankan maka tidak dipungkiri ini dapat berhasil. Mengingat Manfaat Permainan tradisional.
Dalam mendidik anak sebaiknya tidak monoton memberikan pendidikan formal seperti latihan membaca, menulis, atau menggambar. Dunia anak merupakan dunia dimana pendidikan masih banyak didapatkan melalui permainan. Banyak permainan anak-anak yang bisa memberikan manfaat bagi kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosi..
Selain menyenangkan, ternyata permainan ini juga bisa memberikan manfaat bagi anak-anak. Berikut kami informasikan manfaat permainan tradisional dalam hal penerapan nilai pancasila sejak dini:
1.      Menanamkan perilaku jujur dan lapang dada.
2.      Menanamkan perilaku bertanggung jawab dan Peduli.
3.      Anak menjadi lebih aktif.
4.      Anak bisa belajar bersosialisasi secara langsung dengan teman sebaya dan lingkungan.
5.      Belajar berhitung.
6.      Membuat anak menjadi kreatif.
7.      Melatih anak patuh pada aturan.
8.      Belajar berdiskusi akan suatu masalah.
9.      Melatih sportivitas anak.
Penanaman karakter pancasila sebagai penguatan ideologi bangsa sejak dini adalah suatu hal yang sangat penting diberikan kepada anak sejak dini, dimulai dari Anak PAUD, TK dan SD. Karena pada usia tersebut, anak lebih mudah dilatih dan belajar apa arti sopan santun dan budi pekerti. Namun perlu disadari, seiring dengan perkembangan waktu. Penanaman karakter kepada anak menjadi lebih sulit untuk dilakukan, perlu sesuatu yang baru yang menjadikan anak lebih antusias terhadap materi pendidikan karakter ini.
Permainan tradisional merupakan permainan yang bisa menjadi pilihan dalam menanamkan budi pekerti dengan cara yang menyenangkan. Banyak manfaat yang didapatkan dari permainan ini, misalnya sikap jujur, bertanggung jawab, sopan santun, peduli dan lain lain sesuai nilai yang terkandung dalam pancasila.