Rekayasa Sosial Anak Jalanan dan Pengamen Cilik Kota Palembang
Oleh: Rusdianto
“Change will not come if we wait
for some other persons or some other time. We are the ones we’ve been waiting
for. We are the change that we seek. (Perubahan tidak akan datang jika kita
menunggu beberapa orang atau beberapa waktu lagi. Kita adalah orang yang telah
ditunggu. Kita adalah perubahan yang dicari).” —Barack Obama
Kalimat di atas sudah sangat jelas
menggambarkan bagaimana seharusnya pemuda bangsa ini memegang teguh prinsip sebagai
bangsa yang besar. Bangsa yang senantiasa menghargai dan memperjuangkan arti
kemerdekaan. kalimat ini pula lah yang menjadi alasan kami untuk tetap termotivasi
untuk selalu berkontribusi sampai letih di tubuh kami. Pemuda yang bermental
baja, bukan tempe. Pemuda yang siap terbang seperti garuda, bukan burung hantu
yang hanya bangun untuk mencari makan. Bukan pula pemuda yang berpangku tangan,
maupun berteriak dibalik tirai media sosial. Tapi kami ingin menjadi pemuda director
of change, bukan lagi agent of change!
Merdeka bukanlah lepas dari
permasalahan, namun merdeka adalah bagaimana kita mau berjuang mengatasi
permasalahan tersebut. Kami sebagai pemuda merasa sangat tertantang dengan
permasalahan-permasalahan yang dimiliki negeri ini selama 71 tahun merdeka.
Memang tak semuanya terselesaikan, memang kami terkadang memiliki berbagai
keterbatasan dan hambatan. Namun kami tak pernah ingin menyerah berpartisipasi,
menuangkan ide-ide dan kepedulian kami untuk mengatasi permasalahan yang ada.
Berhasil atau tidak adalah urusan nanti, kami hanya ingin bergerak dan membuat
dunia tahu bahwa pemuda-pemuda Indonesia tak pernah tidur di atas kemerdekaan.
Perlahan-lahan namun pasti, kami yakin, dengan terus mengambil peran dan
tanggung jawab demi Indonesia yang lebih baik, kelak Indonesia akan menjadi
yang terbaik.
Kami adalah satu dari sekian
banyak pemuda-pemuda yang mau pusing memikirkan penanggulangan
permasalahan-permasalahan bangsa ini. Beragamnya masalah-masalah tersebut
justru menjadi motivasi bagi kami untuk terus berpikir cerdas menjadikan
Indonesia yang lebih baik dan semakin baik. Di awali dengan usaha menanggulangi
permasalahan Sumber daya Manusia (SDM) yang ada di daerah kami, provinsi
Sumatera Selatan Kota Palembang.
Menurut Dinas Sosial palembang Faizal mengatakan data
anak jalanan dan Pengamen cilik terdapat 23 orang di kota Palembang dengan rata-rata umur mereka 7-16 tahun.
Dengan data ini kita ketahui bahwasannya ini akan menjadi perhatian serius yang
harus ditumbuhkan sejak dini,tidak menutup kemungkinan jika dibiarkan jumlahnya
akan bertambah, di indonesia sendiri 23 juli sudah di peringati sebagai Hari
Anak Nasional.pertanyaan apakah program yang tertuju untuk anak pengamen sudah
dirasa intensif?? Dari pandangan Sosiologi hal dan solusi yang terbaik untuk
ini adalah dengan pendekatan keluarga. Jika ditilik dari fungsinya kelurga
memiliki fungsi :
1.
Reproduksi
2.
Sosialisasi
3.
Edukasi
4.
Rekreasi
5.
Proteksi.
Langkah yang harus kami
lakukan adalah merekayasa sosial kehidupan mereka selama 6 bulan dengan cara
memetakan tahapan rekayasa sosial. Dimulai dari :
1. Memberikan
pendidikan secara intensif
2. Rekontruksi
semua lagu dewasa menjadi lagu anak-anak sebagaimana mestinya.
3. Mencetak
Anak Jalanan dan Pengamen cilik menjadi wirausahawan.
Membagi
serta memanagemen waktu merupakan kunci dari keberhasilan program ini. Dalam
satu minggu kami sudah menjadwalkan untuk memberikan pendidikan pada hari sabtu
dan minggu. Pada hari sabtu kita ajarkan mereka dari pelajaran umum dan agama.
Untuk hari minggu kita ajarkan materi kewirausahaan.
Kini
kita bisa lihat lingkungan sekitar lagu dewasa seakan akan tidak dapat
terpisahkan dari anak-anak, bahkan anak-anak hafal dan fasih menyayikan lagu
berkonten dewasa, dengan permasalah inilah kita fokuskan lagu anak-anak kita
bangkitkan lagi namun dengan warna baru yang tetap disukai anak-anak zaman
sekarang. Kita akan mengarasemen lagu dewasa,liriknya kami akan ubah menjadi
lirik lagu anak-anak pada umumnya,namun nadanya tetap lagu dewasa,sehingga
tidak mengurangi minat mereka untuk belajar dan meresapi setiap kata dari lagu
tersebut.
Entrepreneur
merupakan hal yang digadang-gadang era modern seperti sekarang. output dari
rekayasa sosial ini adalah agar mereka (Anak Jalanan dan Pengamen cilik) tidak
lagi berkeliaran sebagai “Sampah Masyarakat”, dalam rentan waktu 6 bulan kita
akan ajarkan mereka berdagang asongan, ini memang hal kecil namun kami percaya
ini adalah momentum balik mereka kedunia anak-anak yang mandiri dan mampu
berfikir lebih baik usaha daripada meminta minta.
Semoga….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar